Pengurus dan anggota Ikatan Pelajar Mahasiswa Pemuda Katolik Dekenat Pegunungan Tengah (IPMPKDPT) usai Natal bersama Idi Kota Jayapura, Sabtu (27/12/2024)
JAYAPURA| komsosparokipuncak.com – Paus Fransiskus untuk mengangkat Uskup Orang Asli Papua di beberapa keuskupan di Tanah Papua, yakni Keuskupan Agung Merauke, Keuskupan Timika, Keuskupan Asmat, dan Keuskupan Manokwari Sorong,” kata Ketua IPMPKDPT Christovel Daby di Kota Jayapura, Papua, Sabtu (27/12/2024).
Daby mengatakan di Tanah Papua terdapat banyak Iman atau Pastor OAP yang mampu dan memenuhi syarat untuk menjadi Uskup di beberapa keuskupan sebagaimana Keuskupan Jayapura adalah OAP. Karena, tambahnya, sebelumnya OAP belum ada, sehingga umat di Tanah Papua diberikan pelayanan oleh Imam dari non-OAP. Namun sekarang Imam OAP sudah banyak dan sudah cukup mampu untuk menjadi gembela.
“Karena Orang Asli Papua sudah banyak imam dan pastor yang mampu mengembalakan umat di Papua, maka kami memohon dengan tegas untuk mengangkat Uskup Agung dari pastor harus Orang Asli Papua,” ujarnya.
Senior IPMPKDPT Markus Haluk mendukung pernyataan Pelajar Mahasiswa dan Pemuda Katolik tersebut. Menurutnya sejak tiga Keuskupan Agung Merauke, Keuskupan Jayapura, Manokwari Sorong berdiri pertama pada 1966, lalu bertambah dua keuskupan Agatz Asmat dan Keuskupan Timika belum pernah orang asli Papua menjadi Uskup.
“Jadi tuntutan dan harapan mahasiswa dan umat Katolik Papua supaya empat keuskupan ini supaya pastor asli Papua diangkat Uskup wajib ditindaklajuti oleh para Uksup saat ini dan didengarkan oleh tahta Suci Vatikan,” kata Haluk.
Haluk berharap pada 2025 ada kabar baik untuk Uskup Orang Asli Papua di Keuskupan Agung Merauke. Sebab, uskup saat ini memasuki masa pensiun pada 2025. Demikian juga Uskup Asmat yang akan memasuki pensiun 2025. Karena sesuai hukum Kanonik Uskup akan mengundurkan diri pada usia 75 tahun.
“Sementara Keuskupan Timika tahta Uskup Timika sejak 2019, Uskup John Saklil meninggal Dunia sampai saat ini sudah 5 tahun masih kosong. Jadi 2025 di tiga keuskupan ini sangat mendesak. Sementara, Keuskupan Manokwari Sorong Uskup Datus akan memasuki pensiun tujuh tahun ke depan,” ujarnya.
Menurut Haluk mengangkat uskup Orang Asli Papua pada empat keuskupan itu juga akan menjadi kado 130 tahun Gereja Katolik berkarya di Tanah Papua sejak 1894 hingga 2024. (*)