komsosparokipuncak.com -(USMAN dan Gereja Diajak Untuk Belajar dari Kisah Lazarus dan Orang Kaya)
Aksi Protes Terhadap Dukungan Uskup Agung Keuskupan Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC berlangsung di Paroki Gembala Baik Abepura.
Minggu 28 September 2025 merupakan hari Minggu biasa XXVI, Peringatan Wajib Santo Wenseslaus, Raja Bohemia, Martir, Santo Laurensius Ruiz, Martir, Santa Eustakia, Perawan dengan warna liturgi hijau.
Bait Pengantar Injil: 2Kor 8:9Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Yesus Kristus menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya oleh karena kemiskinan-Nya kamu menjadi kaya.
Bacaan Injil: Lukas 16:19-31
Engkau telah menerima segala yang baik, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita.
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Farisi, “Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dari kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan.
Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok. Ia berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu.
Malahan anjing-anjing datang dan menjilati boroknya. Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur.
Sementara menderita sengsara di alam maut, ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. Lalu ia berseru, ‘Bapa Abraham, kasihanilah aku.
Suruhlah Lazarus mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini’. Tetapi Abraham berkata, ‘Anakku, ingatlah! Engkau telah menerima segala yang baik semasa hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk.
Sekarang ia mendapat penghiburan dan engkau sangat menderita. Selain daripada itu, di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, sehingga mereka yang mau pergi dari sini kepadamu atau pun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang
Kata orang itu, ‘Kalau demikian, aku minta kepadamu, Bapa, supaya Engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingatkan mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka kelak jangan masuk ke dalam tempat penderitaan ini’.
Tetapi kata Abraham, ‘Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu!’ Jawab orang itu, ‘Tidak, Bapa Abraham! Tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat’.
Kata Abraham kepadanya, ‘Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati.”
Demikianlah Injil Tuhan.Panggilan untuk Hidup Berbelas Kasih
Bacaan Injil hari ini, Lukas 16:19-31, menyingkapkan kisah kontras antara orang kaya dan Lazarus, seorang miskin yang menderita. Orang kaya hidup dalam kemewahan, sementara Lazarus hanya berharap mendapat remah yang jatuh dari mejanya. Namun setelah kematian, situasi berbalik: Lazarus berada di pangkuan Abraham, sedangkan orang kaya mengalami penderitaan.
Suara Kaum Awam Katolik merefleksikan:
1. Injil Lukas 16:19-31 mengingatkan USMAN akan pentingnya keadilan, belas kasih, dan keterbukaan hati terhadap mereka yang menderita.
2. Ingatlah hai USMAN, Yesus menunjukkan bahwa keselamatan bukan ditentukan oleh harta, status sosial, atau kekuasaan, melainkan oleh hati yang mau berbelas kasih.
3. Camkanlah USMAN, Orang kaya itu dihukum bukan karena hartanya, melainkan karena hatinya yang tertutup bagi Lazarus yang setiap hari ada di depannya.
4. Lazarus dan orang kaya mengajak USMAN dan Gereja untuk peka pada sesama yang membutuhkan.
5. Gereja dan USMAN dipanggil untuk hidup berbelas kasih, bukan hanya beribadah secara formal tetapi juga mewujudkannya dalam tindakan nyata.
6. Hidup di zaman modern sering membuat USMAN dan Gereja sibuk dengan kenyamanan pribadi, teknologi, atau karier. Namun Injil hari ini menjadi panggilan untuk keluar dari zona nyaman dan melihat wajah Kristus dalam diri mereka yang miskin, terpinggirkan, atau menderita.
Maka pada hari ini, Kami Suara Kaum Awam Katolik, melalui aksi hari ini menyatakan:
1. USMAN Segera klarifikasi Pernyataan Dukungan terhadap PSN di Tanah Anim Ha, Selatan Papua.
2. Segera Ganti Uskup Keuskupan Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC
3. Vatikan, KWI dan Uskup-uskup di Papua segera lakukan investigasi dugaan Keterlibatan Pemimpin Hirarki Gereja Katolik Keuskupan Agung Merauke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berdampak pada Ekosida, Spiritsida, Etnosida dan Genosida di Tanah Adat Anim Ha, Selatan Papua.
4. Kami Umat Katolik Papua Masih Membutuhkan Uskup Orang Asli Papua di Tiga Keuskupan, yaitu:
(1). Keuskupan Agung Merauke
(2). Keuskupan Agats-Asmat
(3). Keuskupan Manokwari-Sorong
Salve
Syalom Kaverim Suara Kaum Awam Katolik Papua
Stenly Dambujai
Chris Dogopia

